Kamis, 12 Desember 2013

MOTIFASI DIRI

Motivasi Diri motivasi diri Mengapa Motivasi Diri Begitu Penting?

 Pentingnya motivasi diri bisa dipahami dengan sangat sederhana. Bukankah untuk sukses kita harus bertindak? Ya tentu saja. Tindakan akan ada jika kita memiliki alasan, pendorong, atau penarik yang cukup. Inilah yang disebut motivasi. Intinya, dengan motivasi diri yang cukup, Anda akan bertindak.

 Sudah Cukupkah Motivasi Diri Saya?

 Saya sudah bertindak, apakah saya sudah cukup memiliki motivasi diri? Ya, Anda sudah memiliki motivasi diri yang baik. Buktinya Anda sudah mau bertindak. Tindakan adalah indikator adanya motivasi dalam diri Anda. Tapi tunggu dulu. Anda harus bertanya lebih jauh lagi. “Apakah motivasi diri saya cukup untuk mengantarkan saya meraih sukses?”
 Analoginya adalah semakin jauh perjanalan yang akan kita tempuh, maka akan semakin besar energi (bahan bakar) yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita. Begitu juga dengan sukses Anda, seberapa besar sukses Anda akan menentukan sejauh mana Anda membutuhkan motivasi. Banyak orang yang memiliki motivasi, kemudian dia bertindak. Namun, tidak lama kemudian dia berhenti atau menyerah. Jelas disini, motivasi diri yang dia miliki masih kurang untuk mencapai sukses. Coba kita lihat dengan contoh kasus.
 Kasus 1:
 Ada orang yang mau mencari nafkah, tapi itu pun kalau kebetulan ada yang ngajak atau peluang ada di depan mata. Jika tidak ada, dia santai-santai saja.
 Kasus 2:
 Ada orang yang seharian bekerja. Mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Setelah itu dia santai, istirahat, dan nonton TV sampai tidur.
 Kasus 3:
 Ada orang yang kerja seharian. Setelah pulang dia belajar, memperdalam berbagai bidang berkaitan dengan karirnya. Baik dengan membeli buku, ebook, video, atau kursus. Atau dia memiliki bisnis sampingan, baik sebagai sales, distributor MLM, jasa, dan sebagainya. OK, tentu saja masih banyak kasus yang bisa saya berikan untuk meihat tingkat motivasi diri seseorang. Ketiga kasus diatas hanya sebuah gambaran bahwa motivasi diri setiap orang bisa berbeda meski dia sudah mau bertindak.
 Sekarang ukurlah tingkat motivasi diri Anda. Sudahkan cukup untuk mencapai cita-cita Anda? Motivasi Diri Itu Perlu Dijaga Adalah salah jika kita menganggap kalau motivasi itu permanen. Motivasi adalah kondisi pikiran. Iman saja bisa turun (futur) apalagi dengan motivasi. Artinya perlu upaya untuk terus menjaga motivasi agar tidak turun ke dalam kondisi yang sudah tidak tertolong lagi, yaitu penyakit malas kronis.

Tidak Sadar Menggunakan Teknik Kekanak-kanakan.

 kekanak-kanakanMasak sich masih seperti anak-anak? Ya, banyak sekali. Masalahnya adalah sering kali tidak disadari. Mungkin Anda salah satunya. Saat Anda hanya mengungkapkan kesedihan, kekecewaan, dan rasa frustasi Anda, merengek kepada orang lain, dan tanpa mau berusaha untuk bangkit, artinya Anda masih kekanak-kanakan. Saat Anda berharap orang lain yang menyelesaikan masalah Anda. Saat Anda menolak semua nasihat yang mengharuskan Anda bertindak. Saat Anda hanya fokus mengeluh dan bersedih, berharap mendapatkan iba dan pertolongan dari orang lain, Anda masih kekanak-kanakan.
 Artinya ada perasaan kalah, ada perasaan tidak berdaya, dan ada perasaan frustasi yang menguasai dirinya, bahkan sudah menjadi sebuah kebiasaan. Sementara, kebiasaan itu akan membentuk dirinya. Kebiasaan inilah yang membantu menciptakan gambaran tentang dirinya. Gambaran sebagai seorang pecundang, tidak berdaya, dan orang yang tidak mampu.

 Ubahlah Perasaan Anda
emosi positif Saat perasaan Anda negatif, semua hal akan negatif. Pikiran pun akan negatif, dan tindakan pun negatif. Entah apa alasannya, aneh jika mereka justru berharap yang positif. Jika Anda berharap yang positif, mulailah mengalihkan perasaan dan pikiran Anda menjadi positif. Saat pikiran Anda positif, maka motivasi diri Anda pun akan bangkit, bertindak, dan meraih hasil yang lebih baik.
 Inilah cara membangkitkan motivasi diri dengan mengalola perasaan Anda. Terlepas apakah kondisi Anda saat ini sedang sedih, kecewa, atau terpuruk, ubahlah perasaan Anda menjadi positif. Perasaan positif tidak selalu harus gembira, namun perasaan yang penuh harap bahwa masa depan akan lebih baik. Perasaan optimis!

 Perasaan Anda sangat dipengaruhi pandangan Anda. Saat Anda selalu memandang masa lalu yang penuh dengan kesedihan, maka perasaan pun akan ikut sedih. Saat Anda terus memikirkan ketidak mampuan Anda masa lalu, maka merasaan yang akan terbentuk adalah perasaan tidak berdaya dan frustasi.
 Kondisi Anda saat ini ditentukan oleh apa yang Anda pikirkan dan rasa dimasa lalu. Sementara, masa depan akan ditentukan oleh perasaan, pikiran, dan tindakan Anda sekarang. Untuk itu ubahkan perasaan Anda saat ini. Sekarang juga, agar masa depan Anda lebih baik.
 Jika pikiran Anda terus terfokus pada keburukan, maka tindakan Anda pun akan buruk, dan tidak akan pernah berubah. Untuk itu, alihkan pikiran Anda kepada yang baik-baik saja. Boleh mengingat masa lalu, tapi ingatlah keberhasilan Anda. Kemudian, miliki harapan positif tentang masa depan dengan tekad Anda saat ini.
 Bersihkan pikiran Anda dari pikiran-pikiran negatif. Caranya adalah dengan memenuhinya dengan pikiran positif, agar emosi Anda menjadi positif, dan tindakan Anda pun akan menjadi positif. Saat pikiran negatif sudah hilang, maka akan terbuka tabir yang selama ini menutupi mata Anda melihat masa depan yang cerah. Silahkan baca ebook Beautiful Mind untuk cara lebih detilnya.
 Tingkatkan kepercayaan diri Anda. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Anda akan lebih optimis menghadapi masa depan. Anda akan lihat, bahwa sesungguhnya Anda itu mampu untuk hidup lebih baik, tidak terpenjara oleh perasaan tidak berdaya, karena sesungguhnya Anda itu memiliki daya (power) untuk bangkit. Dengan catatan, Anda mampu merasakan, melihat, dan memanfaatkan daya itu dengan kepercayaan diri yang mantap. Saat pikiran Anda sudah optimis dan percaya diri, maka tetapkan tujuan hidup Anda. Dimulai dengan memantapkan visi Anda dimasa depan yang lebih baik.

 Jangan terjebak pada sikap seperti anak-anak, bahkan seperti bayi yang cengeng, berharap solusi akan datang dengan ajaib ke diri Anda. Jangan larut dalam rasa frustasi, namun lihatlah masa depan yang lebih baik. Hilangkan pikiran negatif, tingkatkan rasa optimisme, tingkatkan rasa percaya diri, dan miliki visi yang lebih baik di masa depan. Inilah cara membangkitkan motivasi diri Anda.

 Motivasi Kerja

  Motivasi Kerja adalah sangat penting bagi Anda baik yang ingin bertahan di karir tertentu, untuk mengembangkan karir, bahkan untuk pancapai jenjang karir tertinggi. Tanpa motivasi kerja adalah tidak mungkin Anda mendapatkan prestasi kerja yang tinggi yang akan berimbas pada kemajuan karir Anda.

 Orang-orang yang sukses dalam karir adalah mereka yang memiliki motivasi kerja. Jika seseorang yang memiliki keterampilan begitu memukau, artinya dia memiliki motivasi tinggi untuk menguasai keterampilan itu. Jika seseorang yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, artinya dia memiliki motivasi kerja yang tinggi. Termasuk mereka yang selalu disiplin bekerja, karena motivasi kerjanya yang luar biasa.
 Persaingan kerja bukanlah hal yang mudah. Setiap tahun, akan muncul ribuan tenaga kerja baru yang siap menggantikan posisi Anda. Belum rekan kerja, para pelamar yang datang dari luar negeri, bahkan keryawan di perusahaan pesaing pun bisa mengancam karir Anda jika Anda tidak mampu mempertahankan kinerja yang baik. Jadilah yang terbaik, pertahankan motivasi kerja Anda.

 Faktor Yang mempengaruhi Motivasi Kerja Tentu saja ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan di sebuah perusahaan. Faktor kebijakan perusahaan. Melipui gaji, tunjangan, dan pensiun. Dampaknya terhadap motivasi kerja biasanya hanya sekedar untuk bertahan. Tidak memberikan dampak yang begitu besar dalam peningkatakn kinerja. Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan masalah gaji, pensiun, dan tunjangan untuk memotivasi karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik.
 Kecuali, jika perusahaan mampu memberikan gaji selangit, jauh diatas rata-rata gaji, mungkin akan memiliki pengaruh. Saya katakan, mungkin. Faktor imbalan atau reward. Jika dikelola dengan baik, sistem imbalan atau reward terhadap karyawan yang berprestasi akan memberikan dampak yang besar untuk peningkatan motivasi.

 Faktor kultur perusahaan.

 Nah, yang ini, jangan dianggap sepele. Meski terlihat sederhana, tetapi masalah kultur perusahaan bisa memberikan dampak yang besar dalam peningkatan motivasi kerja. Kultur-kultur yang mengedepankan rasa hormat, kebersamaan, kejujuran, dan keakraban akan meningkatkan motivasi kerja cukup signifikan. Faktor kondisi mental karyawan itu sendiri. Ini yang terpenting. Jika seorang karyawan yang memiliki mental yang kuat, dia akan tetap memiliki motivasi kerja meski ketiga faktor diatas kurang mendukung. Mereka memiliki pikiran jauh ke depan. Pandangannya tidak sempit hanya saat ini saja. Mereka memiliki jiwa besar untuk tetap memberikan kontribusi sebaik mungkin.
 Sayangnya, faktor ini kadang terlewatkan baik oleh karyawannya sendiri maupun oleh perusahaan. Nah, bagi Anda seorang karyawan, apakah Anda sibuk menuntut 3 faktor pertama tadi atau sibuk mengembangkan diri menjadi seorang karyawan dengan motivasi kerja tinggi? Anda bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik jika kualitas diri Anda lebih baik. Namun, itu tidak akan tercapai jika Anda hanya sibuk menuntut. Fokuslah pada diri Anda untuk menjadi lebih baik dan Anda akan mendapatkan yang lebih baik.